BAB. I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang saya mengambil permasalahan mengenai banjir
karena saya merasa prihatin dengan kondisi beberapa wilayah, seperti Jakarta,
Bandung, Semarang dan beberapa wilayah di Indonesia, yang setiap tahun tidak
pernah bisa lepas dari masalah banjir dan kurang tanggapnya pemerintah dengan
masalah ini.
Berdasarkan nilai kerugian dan frekuensi kejadian bencana
banjir terlihat adanya peningkatan yang cukup berarti. Kejadian bencana banjir
tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor alam berupa curah hujan yang diatas
normal dan adanya pasang naik air laut. Disamping itu faktor ulah manusia juga
berperan penting seperti penggunaan lahan yang tidak tepat (pemukiman di daerah
bantaran sungai, di daerah resapan, penggundulan hutan, dan sebagainya),
pembuangan sampah ke dalam sungai, pembangunan pemukiman di daerah dataran
banjir dan sebagainya.
B. Identifikasi masalah
Penyebab terjadinya bencana banjir dan longsor sendiri
secara umum dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) hal, yakni :
(1)
Kondisi alam yang bersifat statis, seperti
kondisi geografi, topografi, dan karakteristik sungai,
(2)
Peristiwa alam yang bersifat
dinamis, seperti : perubahan iklim (pemanasan) global, pasang – surut, land
subsidence, sedimentasi, dan sebagainya, dan
(3)
Aktivitas sosial-ekonomi manusia
yang sangat dinamis, seperti deforestasi (penggundulan hutan), konversi lahan
pada kawasan lindung, pemanfaatan sempadan sungai/saluran untuk permukiman,
pemanfaatan wilayah retensi banjir, perilaku masyarakat, keterbatasan prasarana
dan sarana pengendali banjir dan sebagainya.
Pada era otonomi daerah dewasa ini, inisiatif untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat cenderung diselenggarakan untuk memenuhi tujuan jangka pendek, tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan dan keberlanjutan pembangunan jangka panjang.
Pada era otonomi daerah dewasa ini, inisiatif untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat cenderung diselenggarakan untuk memenuhi tujuan jangka pendek, tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan dan keberlanjutan pembangunan jangka panjang.
C.
Perumusan masalah
Adapun perumusan masalah mengenai banjir yang akan kita
bahas, antara lain :
1.
Pengertian banjir
2.
Penyebab banjir
3.
Akibat banjir
4.
Penanganan serta pencegahan banjir
D. Tujuan penulisan
Tujuan dibuatnya Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk menyelesaikan
tugas yang telah diberikan pada mata kuliah softskill Bahasa Indonesia. Selain
itu penyusunan ini juga untuk membuka jendela pengetahuan tentang permasalahan
yang ada saat ini.
E.
Manfaat/kegunaan
Karya Tulis Ilmiah ini dibuat untuk mengetahui dan lebih
mendalami apa itu banjir, penyebab banjir dan gejala-gejala terjadinya banjir.
BAB. II
PEMBAHASAN
1. Pengertian banjir
Pada dasarnya banjir disebabkan oleh
luapan aliran air yang terjadi pada saluran atau sungai. Bisa terjadi dimana
saja, ditempat yang tinggi mauun yang rendah. Banjir adalah peristiwa tergenang
dan terbenamnya daratan, karena volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi
karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar, peluapan
air sungai, atau pecahnya bendungan sungai. Pengertian yang lain yaitu, Banjir
adalah aliran yang relatif tinggi, dan tidak tertampung oleh alur sungai atau
saluran.
Di banyak daerah yang gersang di
dunia, tanahnya mempunyai daya serapan air yang buruk, atau jumlah curah hujan
melebihi kemampuan tanah untuk menyerap air. Ketika hujan turun, yang kadang
terjadi adalah banjir secara tiba-tiba yang diakibatkan terisinya saluran air
kering dengan air. Banjir semacam ini disebut banjir bandang.
Saat musim penghujan tiba, hujan
bisa turun terus-menerus sehingga air pun semakin banyak memenuhi sungai dan
saluran-saluran air. Kalau sungai dan saluran air itu tersumbat oleh sampah dan
kotoran, maka banjir bisa terjadi.
Pada saat air jatuh kepermukaan bumi
dalam bentuk hujan (presipitasi), maka air itu akan mengalir ketempat yang
lebih rendah melalui saluran2 atau sugai2 dalam bentuk aliran permukaan (run
off) sebagian akan masuk/meresap kedalam tanah (infiltrasi) dan sebagiannya
lagi akan menguap keudara (evapotranspirasi).
2. Penyebab/faktor-faktor
terjadinya banjir
Banjir
biasa disebabkan oleh beberapa factor, seperti :
1.
Banyaknya tumpukan sampah
Hal ini merupakan penyebab utama, karena beberapa dari kita
banyak yang malas untuk membuang sampah pada tempatnya, yang semestinya wajib
kita lakukan agar terhindar dari banjir. Namun masih banyak masyarakat yang
kurang tanggap dan terkesan meremehkan hal ini. Sehingga, sampah jadi menumpuk
dan menyumbat beberapa saluran air dan sungai.
2.
Penebangan hutan
Banyaknya penebangan hutan secara liar juga menjadi salah
satu penyebab banjir. Karena penebangan hutan yang tidak diikuti dengan
penanaman kembali dapat menyebabkan erosi, sehingga tidak ada penyerapan air
pada saat musim hujan.
3.
Banjir kiriman
Hal ini sering terjadi didaerah dataran rendah. Banjir yang
tiba-tiba datang karena pada dataran tinggi terjadi hujan dan menyebabkan
meluapnya aliran sungai yang menuju ke dataran rendah meluap, sehingga
terjadilah banjir pada dataran yang lebih rendah
4.
Abrasi
Abrasi merupakan peristiwa terkikisnya alur-alur pantai akibat gerusan air laut. Gerusan ini terjadi karena permukaan air laut mengalami peningkatan. Naiknya permukaan air laut ini disebabkan mencairnya es di daerah kutub akibat pemanasan global.
Abrasi merupakan peristiwa terkikisnya alur-alur pantai akibat gerusan air laut. Gerusan ini terjadi karena permukaan air laut mengalami peningkatan. Naiknya permukaan air laut ini disebabkan mencairnya es di daerah kutub akibat pemanasan global.
5.
Banyaknya bangunan
6.
Banyaknya bangunan juga menjadi
penyebab terjadinya banjir karena kurangnya daerah resapan air. Kebanyakan
bangunan perkantoran atau perumahan menggunakan materi padat pada halamannya,
seperti aspaldan semen, sehingga air hujan tidak dapat terserap ke tanah.
Selain itu banyak rawa-rawa yang kemudian berganti menjadi daerah perumahan
atau gedung perkantoran, padahal rawa-rawa sangat berguna sebagai daerah
resapan air.
7.
Perubahan lingkungan
Saat ini yang paling hangat dibicarakan akibat dari
perubahan lingkungan adalah terjadinya pemanasan global, selain itu manusia
juga telah merubah penggunaan lahan (yang juga perubahan lingkungan) yang
berakibat pada berkurangnya tutupan lahan. Semakin lama jumlah vegetasi semakin
berkurang, khususnya di daerah perkotaan. Akibat pemanasan global menyebabkan
terjadinya perubahan pada pola iklim yg akhirnya merubah pola curah hujan,
makanya jngan heran kalau sewaktu-waktu hujan bisa sangat tinggi intensitasnya
dan kadang sangat rendah.
8.
Bertumpuknya sampah pada saluran air
Faktor yang satu ini sangat penting untuk diperhatikan,
karena Kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya
menyebabkan terjadinya penyumbatan pada saluran air.
Selain beberapa faktor diatas, ada juga faktor selain yang
disebabkan oleh ulah manusia, yaitu faktor alam.
Faktor alam penyebab terjadinya banjir adalah:
1.
Badai
Badai juga dapat menyebabkan banjir melalui beberapa cara, di antaranya melalui ombak besar yang tingginya bisa mencapai 8 meter. Selain itu badai juga adanya presipitasi yang dikaitkan dengan peristiwa badai. Mata badai mempunyai tekanan yang sangat rendah, jadi ketinggian laut dapat naik beberapa meter pada mata guntur. Banjir pesisir seperti ini sering terjadi di Bangladesh.
Badai juga dapat menyebabkan banjir melalui beberapa cara, di antaranya melalui ombak besar yang tingginya bisa mencapai 8 meter. Selain itu badai juga adanya presipitasi yang dikaitkan dengan peristiwa badai. Mata badai mempunyai tekanan yang sangat rendah, jadi ketinggian laut dapat naik beberapa meter pada mata guntur. Banjir pesisir seperti ini sering terjadi di Bangladesh.
2.
Gempa bumi
Gempa bumi dasar laut maupun letusan pulau gunung berapi
yang membentuk kawah (seperti Thera atau Krakatau) dapat memicu terjadinya
gelombang besar yang disebut tsunami yang menyebabkan banjir pada daerah
pesisir pantai
3.
Akibat banjir
Bencana banjir yang terjadi belakangan ini telah menimbulkan
korban jiwa dan kerugian harta benda yang besar, disamping itu menyisakan pula
berbagai permasalahan, seperti :
(1)
menurunnya tingkat kesehatan
masyarakat akibat penyebaran wabah penyakit menular (waterborne diseases)
(2)
Munculnya berbagai kerawanan sosial,
dan
Menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat. Sementara pada jangka panjang, gangguan terhadap kondisi sosial-ekonomi masyarakat yang terjadi akibat banjir dan kenaikan muka air laut diantaranya adalah :
Menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat. Sementara pada jangka panjang, gangguan terhadap kondisi sosial-ekonomi masyarakat yang terjadi akibat banjir dan kenaikan muka air laut diantaranya adalah :
(a)
Gangguan terhadap jaringan jalan
lintas dan kereta api di Pantura Jawa dan Timur-Selatan Sumatera
(b)
Genangan terhadap permukiman
penduduk pada kota-kota pesisir Pantura Jawa, seperti : Jakarta, Cirebon, dan
Semarang
(c)
Hilangnya lahan-lahan budidaya
seperti sawah, payau, kolam ikan, dan mangrove seluas 3,4 juta hektar atau
setara dengan US$ 11,307 juta ; gambaran ini bahkan menjadi lebih ‘buram’
apabila dikaitkan dengan keberadaan sentra-sentra produksi pangan di Pulau Jawa
yang menghasilkan ± 63% dari produksi pangan nasional yang terus dikonversi,
dan
(d)
Penurunan produktivitas lahan pada
sentra-sentra pangan, seperti di DAS Citarum, Brantas, dan Saddang yang sangat
krusial bagi kelangsungan swasembada pangan di Indonesia.
(e)
Banjir telah menyebabkan pengungsian
masyarakat secara besar-besaran. Banjir juga telah mengakibatkan anyak
kerugian, baik material maupun jiwa. Seperti sekolah, tempat ibadah,
perkantoran, dan sarana kesehatan. Sementara itu, orang meninggal akibat
berbagai sebab. Muai dari hnyut di sungai, tenggelam, tersengat listrik, dan
terkena penyakit.
BAB. III
PENANGANAN SERTA PENCEGAHAN BANJIR
Banyak cara untuk mencegah banjir datang kembali. Walaupun pemerintah sudah menyiapkan rencana-rencana untuk menanggulangi banjir, tapi nggak ada salahnya kalau pencegahan banjir dimulai dari diri kita masing-masing.
ü Buang sampah pada tempatnya.
Istilah ini memang benar adanya, buang sampah harus pada
tempatnya. Sampah yang berserakan bisa membuat selokan atau saluran air
tersumbat. Akibatnya, air sungai tidak bisa mengalir dengan lancar ke laut,
sehingga meluap menjadi banjir.
ü Tanam pohon dan rumput di halaman rumah.
Cobalah untuk menanam pohon dan rumput di halaman rumah. Ini
berfungsi sebagai daerah resapan air. Selain baik untuk musim hujan, hal ini
juga baik untuk musim kemarau untuk menyimpan cadangan air.
ü Rajin membersihkan selokan depan rumah.
Bersihkanlah selokan rumah secara berkala agar kotoran tidak
ikut mengalir. Karena kotoran yang ada di selokan bisa memperbesar peluang
terjadinya banjir.
ü Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai
fungsi lahan.
Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini pada bagian sungai yang sering menimbulkan banjir.
Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini pada bagian sungai yang sering menimbulkan banjir.
ü Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta
daerah banjir.
ü Tidak membuang sampah ke dalam sungai. Mengadakan Program
Pengerukan sungai.
ü Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari
permukaan laut.
ü Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu
dilaksanakan serta mengurangi aktifitas di bagian sungai rawan banjir.
Yang harus dilakukan ditingkat warga
·
Bersama aparat terkait dan pengurus
RT/RW terdekat bersihkan lingkungan sekitar Anda, terutama pada saluran air
atau selokan dari timbunan sampah.
·
Tentukan lokasi Posko Banjir yang
tepat untuk mengungsi lengkap dengan fasilitas dapur umum dan MCK, berikut
pasokan air bersih melalui koordinasi dengan aparat terkait, bersama pengurus
RT/RW di lingkungan Anda.
·
Bersama pengurus RT/RW di lingkungan
Anda, segera bentuk tim penanggulangan banjir di tingkat warga, seperti
pengangkatan Penanggung Jawab Posko Banjir.
·
Koordinasikan melalui RT/RW, Dewan
Kelurahan setempat, dan LSM untuk pengadaan tali, tambang, perahu karet dan
pelampung guna evakuasi.
·
Pastikan pula peralatan komunikasi
telah siap pakai, guna memudahkan mencari informasi, meminta bantuan atau
melakukan konfirmasi.
Di tingkati keluarga
Ø Simak informasi terkini melalui TV, radio atau peringatan
Tim Warga tentang curah hujan dan posisi air pada pintu air.
Ø Lengkapi dengan peralatan keselamatan seperti: radio
baterai, senter, korek gas dan lilin, selimut, tikar, jas hujan, ban karet bila
ada.
Ø Siapkan bahan makanan mudah saji seperti mi instan, ikan
asin, beras, makanan bayi, gula, kopi, teh dan persediaan air bersih.
Ø Siapkan obat-obatan darurat seperti: oralit, anti diare,
anti influenza.
Ø Amankan dokumen penting seperti: akte kelahiran, kartu
keluarga, buku tabungan, sertifikat dan benda-benda berharga dari jangkauan air
dan tangan jahil.
Yang harus dilakukan ketika banjir
1.
Matikan aliran listrik di dalam
rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena
bencana,
2.
Mengungsi ke daerah aman sedini
mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk diseberangi.
3.
Hindari berjalan di dekat saluran
air untuk menghindari terseret arus banjir. Segera mengamankan barang-barang
berharga ketempat yang lebih tinggi.
4.
Jika air terus meninggi hubungi
instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana seperti Kantor Kepala Desa,
Lurah ataupun Camat.
Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir
1.
Secepatnya membersihkan rumah,
dimana lantai pada umumnya tertutup lumpur dan gunakan antiseptik untuk
membunuh kuman penyakit.
2.
Cari dan siapkan air bersih untuk
menghindari terjangkitnya penyakit diare yang sering berjangkit setelah
kejadian banjir.
3.
Waspada terhadap kemungkinan
binatang berbisa seperti ular dan lipan, atau binatang penyebar penyakit
seperti tikus, kecoa, lalat, dan nyamuk.
4.
Usahakan selalu waspada apabila
kemungkinan terjadi banjir susulan.
BAB. IV
PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan analisis diatas
Menggunakan kerangka teori sebagaimana dijelaskan sebelumnya, maka
kesimpulannya sebagai berikut :
Partisipasi masyarakat daam
menanggulangi masalah banjir masih sangat kurang. Begitu juga dengan Peran
pemerintah masih sangat dominan pada setiap tahap bencana. Partisipasi
masyarakat yang merupakan critical player pada tahap sebelum bencana, memiliki
pengaruh sangat kecil dalam proses dan implementasi kebijakan. Tingkat
partisipasi terbaik yang terjadi baru pada tingkat consultation. Pada beberapa
kegiatan masih pada tingkat information. Di tahap ini masyarakat masih sebagai
obyek program/kegiatan pemerintah.
Partisipasi telah dimulai pada
tingkat partnership pada lingkup lingkungan setempat yang dilaksanakan secara
spontan. Kegiatan tanggap darurat, di saat bencana banjir datang, partisipasi
masyarakat seimbang dengan stakeholder lainnya. Tingkat partisipasi yang
dicapai adalah partnership, baik secara individu maupun kelompok organisasi
sosial. Pada tahapan rehabilitasi setelah bencana, pemerintah kembali dominan,
terutama dalam kegiatan fisik.
Partisipasi masyarakat hanya sebatas
consultation. Tingkat partisipasi risk sharing dan partnership dilakukan
lingkuplingkungan setempat.dan Kebijakan pemerintah daerah tentang
penanggulangan bencana masih sangat terbatas
b. Saran
Mengantisipasi berbagai hal
tersebut, maka perlu adanya kampanye untuk tujuan pelestarian lingkungan dan
penyadaran kepada masyarakat tentang dampak dari kerusakan lingkungan,
revitalisasi sektor kehutanan, penegakan hukum, kerjasama pampihak yang
terlibat untuk mengantisipasi bencana banjir .
DAFTAR PUSTAKA
B. Post. 2006a. Ifutan Kal-Sel kritis. Banjarmasin Post 29 Juni 2006.
B.
Post. 2006b. Gunakan lahan pertambangan. Banjarmasin Post 05 Juli 2006.
Data
Statistik. 2004. Kalimantan Selatan Dalam Angka. Dinas Kehutanan Propinsi
Kalimantan Selatan.
Maryono
A. 2005. Menangani Banjir, Kekeringan, dan Lingkungan. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
Rukmana
R. 1995. Teknik Pengelolaan Lahan Berbukit dan Kritis. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta.
http://lemlit.unlam.ac.id/wp-content/uploads/2008/02/yudi-firmanul-a.pdf
TUGAS
BAHASA INDONESIA
Disusun
oleh :
NAMA : ANDREA
SATRIA
KELAS : IX E
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMPN 2 ARGA MAKMUR BENGKULU UTARA
TAHUN AJARAN 2011/2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dalam memnuhi tugas mata
pelajaran Bahasa Indonesia sesuai dengan waktuyang ditentukan. Semoga karya
tulis ilmiah yang berjudul “ Banjir ” memberikan banyak manfaat
kepada para pembaca serta dapat membuka cakrawala berpikir kita akan bahaya
narkoba.
Selanjutnya penulis mengucapkan
terimakasih yang tak teringga kepada kedua orang tua penulis yang telah
bersuasah payah membesarkan, mendidik dan menyekolah penulis sehingga bisa
seperti saat ini. Kemudian kepada pembimbing yang telah mencurahkan ilmu dan
waktunya agar penulis menjadi orang yang berguna bagi orangtua, masyarakat,
bangsa, negara dan agama.
Teman teman seperjuangan yang telah
berpartisipasi memberikan pemikiran, ide, saran dalam penyelesaian Karya tulis
ini. Semoga kita mampu membuat orangtua dan guru guru kita bangga terhadap kita
nantinya, dengan tidak terjebak pada penyalah-gunaan narkoba yang saat ini
sudah tidak asing lagi bagi kaula muda.
Hadirnya karya tulis ini semoga
dapat menambah ilmu dan pengetahuan tentang narkoba dan bahaya yang ditimbulkan
bagi kehidupan, dengan harapan kita tidak akan pernah mencoba memakainya.
Arga Makmur, Maret
2012
Penulis
ii
|
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................................. i
Kata Pengantar ................................................................................................................. ii
Daftar Isi .......................................................................................................................... iii
BAB. I.
Pendahuluan
A.
Latar
Belakang ..................................................................................................... 1
B.
Identifikasi
Masalah ............................................................................................. 1
C.
Perumusan
Masalah .............................................................................................. 1
D.
Tujuan
Penulisan .................................................................................................. 1
E.
Manfaat
/ Kegunaan ............................................................................................. 1
BAB. II.
Pembahasan
1.
Pengertian
Banjir .................................................................................................. 2
2.
Penyebab
/ Faktor-faktor Terjadinya Banjir ......................................................... 2
3.
Akibat
Banjir ........................................................................................................ 3
BAB. III.
Penanganan Serta Pencegahan Banjir ............................................................. 5
BAB. IV. Penutup
a.
Kesimpulan
........................................................................................................... 7
b.
Saran
..................................................................................................................... 7
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar